Senin, 10 Februari 2014

SUDAHKAH SEJAHTERA BANGSA INI

RENUNGAN SEKITAR KITA




Kekayaan alam dari pertambangan Tuhan melimpahkan keberkahan antara lain:
  1. Kekayaan minyak bumi dan gas, yang diolah untuk
  2. Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
  3. Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
  4. Minyak tanah untuk untuk bahan bakar rumah tangga
  5. Solar untuk bahan bakar bakar mesin diesel
  6. LNG untuk bahan bakar mesin-mesin industri menengah dan besar
  7. Oli untuk pelumas mesin
  8. Vaselin untuk bahan obat-obatan
  9. Parafin untuk pembuatan lilin
  10. Biji palstik untuk bahan pembuatan aneka barang plastik.
  11. Aspal untuk pelapis jalan kendaraan mobil, motor dan truck
  Kekayaan barang tambang mineral
  1. Batu bara untuk bahan bakar, campuran produk kertas, alat-alat listrik
  2. Biji besi dan mangaan untuk bahan pembuatan besi dan baja
  3. Tembaga untuk bahan pembuatan kabel
  4. Bauksit untuk bahan pembuatan aluminium
  5. Emas dan Perak untuk bahan perhiasan dan jaminan nilai tukar uang
  6. Marmer untuk bahan bangunan dan aneka barang kerajinan
  7. Belerang untuk bahan kosmetik dan obat-obatan
  8. Yodium untuk bahan pangan didalam garam
  9. Nikel untuk bahan stainless dan peluru
  10. Grafit bermanfaat untuk pembuatan isi pensil
  Kekayaan keindahan alam dan budaya penduduknya
  1. Panorama alam, keindahan ribuan pantai dan pegunungan
  2. Budaya, keanekaragaman budaya, bahasa dan kerajinan rakyat
  3. Keanekaragaman suku, etnis dan agama, adalah keindahan bermasyarakat yang banyak dijadikan referensi pemerintahan bangsa-bangsa internasional untuk belajar hidup bertoleransi.

Masih banyak kekayaan lain yang belum tertuliskan disini, begitu kayanya negeri kita ditambah 230 juta penduduknya adalah potensi kekayaan kecerdasan intelektual, tenaga kerja handal dan pangsa pasar bahan pangan dan industri yang sangat besar.

Lalu kenapa negeri kita punya masalah besar tentang:

1.    Kedaulatan Kesejahteraan
Mengutip siara BBC yang menyatakan berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2008, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 35 juta jiwa dan pemerintah Indonesia melalui berita resmi BPS 2010 baru dapat menurunkan jumlah penduduk miskin 31 juta jiwa. Kemiskinan makanan memberi sumbangan 73,5% dari angka penyebab manusia Indonesia miskin. Lalu bagaimana dengan kekayaan hayati alam kita, kenapa kita selalu harus impor bahan makanan.

2.    Kedaulatan Pangan
Selama 20 tahun terakhir, pemerintah RI telah mengadopsi kebijakan pangan ala neo-liberal yang sangat pro pasar bebas (free-market). Kebijakan tersebut berada di bawah arahan dan didikte dua lembaga keuangan internasional yaitu IMF dan Bank Dunia. Kebijaksanaan ini membuat Indonesia berada dalam keadaan "Rawan Pangan" bukan karena tidak adanya pangan, tetapi karena pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari pasokan pangan dari luar negeri dan tingkat ketergantungannya semakin besar. Kenapa ahli teknologi pangan kita tidak dapat memberikan solusi swasembada pangan kita.
Sumber: www.faperta.ugm.ac.id

3.    Kedaulatan Pendidikan
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Sumber: http://ganis.student.umm.ac.id/2010/01/26/mahalnya-biaya-sekulah-di-masa-sekarang/

4.    Kedaulatan Kesempatan Kerja
Dibandingkan dengan beberapa negara tetangga Indonesia, angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Pada Agustus 2010, angka pengangguran mencapai 7,14 persen. Angka ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan angka pengangguran di Malaysia hanya sebesar 3,1 persen atau angka pengangguran di Singapura yang mencapai 2,1 persen pada September 2010. Data Februari 2010 jumlah total angkatan kerja Indonesia 116,5 juta orang.
Sumber: Asti Suwarni, dimuat di Harian Kompas 20 Desember 2010

5.    Kedaulatan Bisnis
Dominasi asing telah mencengkeram Indonesia melalui agen kapitalis berbentuk  perusahaan asing dan Trans National Corporation untuk mengeruk kekayaan Indonesia. Bahkan dominasi asing semakin meluas dan menyebar pada sektor-sektor usaha strategis perekonomian. Dari  semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Disektor perbankan, pihak asing juga telah menguasai lebih dari 50 persen aset perbankan  nasional. Sekitar Rp1.551 triliun dari total aset perbankan Rp 3,065 triliun dikuasai asing dan  secara perlahan porsi kepemilikan asing itu terus bertambah.
Sumber: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=222810:pemerintah-harus-lawan-dominasi-asing&catid

6.    Kedaulatan Kekayaan Negara
Utang Indonesia Sudah Rp 1.900 Triliun, jumlah utang luar negeri Indonesia sampai kwartal I 2011 mencapai 214,5 miliar dolar AS, meningkat 10 miliar dolar AS dibanding posisi akhir 2010. Jumlah tersebut terdiri atas utang Pemerintah sebesar 128,6 miliar dolar AS dan utang swasta 85,9 miliar dolar AS.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/utang-indonesia-sudah-rp-1-900-triliun-pemerintah-042139850.html

7.    Kedaulatan Hukum
Walaupun Republik Indonesia sudah merdeka selama 66 tahun tetapi pedoman hukum negara ini masih menggunakan undang-undang buatan Belanda yang memprioritaskan memihak kepada pemerintah dan praktek-praktek kolonialisme.  Undang-Undang Hukum Pidana, Perdata dan Agraria yang saat ini berlaku adalah warisan dari hukum kolonial Belanda. Kenapa ahli hukum kita yang begitu banyak selama 66 tahun merdeka tidak mampu membuat kitab hukum yang baru.

8.    Kedaulatan Teritorial
Pemerintah Indonesia tidak mampu untuk mempertahankan penyerobotan wilayahnya dalam sengketa Ambalat yang dimenangkan oleh Malaysia dari hasil sidang sengketa di Mahkamah Internasional (2009), kasus sengketa territorial Sipadan-Ligitan, pencaplokan tanah 1400 hektar di Camar Bulan dan 80 hektar di Tanjung Datu oleh Malaysia. Lepasnya Timor Timur membentuk negara sendiri, kenapa kedaulatan teritorial kita begitu dilecehkan dan tingginya campur tangan bangsa asing.

9.    Kedaulatan HAM
Sering kita mendengar begitu banyak pahlawan devisa kita pulang tanpa nyawa dari tempat perantauanya mencari nafkah. Kenapa bangsa lain begitu rendah dan buruk memperlakukan bangsa Indonesia dinegerinya, kenapa pemerintah negara tujuan TKW/TKI kurang perhatian terhadap masalah kasus kriminalitas yang mengenai TKI/TKW kita. 

10. Kedaulatan Mata Uang
Rupiah mudah sekali (rentan) terhadap isu-isu, menyebabkan rupiah terus tertekan dibawah mata uang asing lainnya. Kenapa mata uang rupiah milik dari negeri terkaya didunia malah menjadi nomor tiga terendah nilai tukarnya didunia (perhatikan Rp. 100.000=US$ 11). Aneh bin ajaib ini bisa terjadi pada negara kita.
Sumber: forum.vivanews.com

11. Kedaulatan Energi
Menurut Ikhsanuddin Nursi 95% sektor Minyak Bumi dan Gas Alam (MIGAS) Indonesia dikuasai oleh asing. Kenapa undang-undang penanaman modal, undang-undang migas, dan sederetan regulasi lain di bidang energi beserta anak-anak peraturannya memberikan gambaran betapa lemahnya kedaulatan kita di bidang energi.
Sumber: Lembaga Penelitian dan Penerapan Teknologi Energi (LPPTE)

12. Kedaulatan Pembangunan
Proyek pembangunan seharusnya dijalankan untuk kemakmuran masyarakat malah tidak dapat berjalan karena masalah pendanaan. Misalnya kemana larinya pendapatan pemerintah dari hasil pendapatan dimana tarif jalan tol yang terus menerus dinaikkan yang seharusnya sudah balik modal untuk modal proyek-proyek berikutnya.
Hal tersebut merupakan segelintir masalah kedaulatan yang mengelitik pikiran kita untuk menggugat kebenaran yang kita yakini benar bahwa negeri Indonesia kaya raya kenapa krisis kedaulatan ini bisa terjadi. Tidakkah peribahasa ini cocok dengan yang situasi digambarkan “tikus mati dilumbung padi” cermin kondisi bangsa kita saat ini.

KEEEENNAAPAAA......????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar