Senin, 10 Februari 2014

KUJANG ZHUNDA NUSWANTARA

KUJANG ZHUNDA NUSWANTARA



Filsafat Kujang
  • Konon nama kujang berasal dari kata kudihyang (kudi dan Hyang). Kudi berasal dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, menolak bala dan Hyang dalam mitologi Sunda artinya dewa di atas Dewa.
    (dikutip dari Ali Sastro - Great Indonesia! Pandora Nuswantara)
  • Sandi senjata Kujang ini Point dari filosofi dan informasi dasar tentang Peradaban Luhur/adiluhung Nuswantara ada di 5 titik lobang dalam badan kujang itu, dan itu seperti ikatan sumpah untuk kita sebagai penerus bangsa Hyang Agung/Nuswantara untuk meneruskan perjuangan para sepuh dan leluhur ,dalam konteks modern iniarah perjuangan kita harusmengarah pada ajaran para hyang, yaitu Welas Asih (Cinta Kasih),Tatakrama (Etika Berprilaku),Undak Usuk (Etika Berbahasa), Budi Daya Budi Basa,Wiwaha Yuda Na Raga (sikap bijak dan penuh pertimbangan), tujuanya untuk mengembalikan karakter bangsa kita menjadi bangsa yang kuat dalam kejayaan yang mumpuni. (dikutip dari Ali Sastro - Great Indonesia! Pandora Nuswantara)
  • 5 lubang : 1.ketuhanan 2.peri kemanusian, 3. persatuan, 4.musyawarah, 5. keadilan (dikutip dari Muhammad Zakaria - Great Indonesia! Pandora Nuswantara)

Kujang memiliki fungsi sebagai:
  1. Kujang Pusaka; yaitu kujang sebagai lambang keagungan seorang raja atau pejabat kerajaan lainnya dengan kadar kesakralannya sangat tingi seraya memiliki tuah dan daya gaib tinggi.
  2. Kujang Pakarang; yaitu kujang untuk digunakan sebagai alat berperang dikala diserang musuh.
  3. Kujang Pangarak; yaitu kujang bertangkai panjang seperti tombak sebagai alat upacara.
  4. Kujang Pamangkas; kujang sebagai alat pertanian (perladangan).

Anatomi Kujang

Beberapa jenis kujang yang sudah tidak atau susah di temukan lagi. Berikut beberapa jenis kujang yang pernah ada saat jaman kejayaan Kerajaan Pajajaran berdiri:
 
Nama Kujang berdasakan bentuk dan ukurannya;
1. Kujang Gagab bentuknya lebar dan harus di soren atau diikatkan di pingang.
2. Kujang Bangking, bentuknya ramping seperti yang kita kenal.
3. Kujang Pangarek, karena besarnya cara bawanya pun harus di pikul.
4. Kujang Pamangkas, bentuknya panjang hingga cara bawanya pun mesti di tenteng

Jenis-jenis kujang berdasarkan bentuk rupanya,
1. Kujang Ciung (mata 9: hanya dipakai khusus oleh Raja; mata 7: dipakai oleh Mantri Dangka dan Prabu Anom; mata 5: dipakai oleh Girang Seurat, Bupati Pamingkis,dan para Bupati Pakuan.

2. Kujang Jago, dipakai oleh Balapati, para Lulugu, dan Sambilan.

3. Kujang Kuntul, dipakai oleh para Patih (Patih Puri, Patih Taman, Patih Tangtu Patih Jaba, dan Patih Palaju), juga digunakan oleh para  Mantri (Mantri Majeuti, Mantri Paséban, Mantri Layar, Mantri Karang, dan Mantri Jero).

4. Kujang Bangkong, dipakai  oleh Guru Sekar, Guru Tangtu, Guru Alas, Guru Cucuk.

5. Kujang Naga, dipakai oleh para Kanduru, para Jaro, Jaro Awara, Tangtu, Jaro Gambangan.

6. Kujang Badak, dipakai oleh para Pangwereg, para Pamatang, para Palongok, para Palayang, para Pangwelah, para Bareusan, parajurit, Paratulup, Sarawarsa, para Kokolot.

7. Kujang Pekarang, bentuknya agak lurus biasa dipakai masyarakat untuk alat pertanian.

Golok Singa


Kujang berdasarkan mata atau lubang dan artinya;
1. Mandala Agung, bermata sembilan biasanya pemegangnya adalah Raja Brahmesta dan Pandita Agung.
2. Mandala Sama, bermata delapan
3. Mandala Jati, bermata tujuh biasanya pemegangnya Prabu Anom, Mantri Dangka dan Pandita.
4. Mandala Suda, bermata enam
5. Mandala Seba, bermata lima, biasanya pemegangnya seorang pejabat publik seperti: Bupati, Geurang serat, Geurang Puun.
6. Mandala Rasa biasa disebut wesi kuning, bermata empat pemegangnya Para Putri Menak Keraton.
7. Mandala Karma, bermata tiga, pemegangnya para puun.
8. Mandala Permana. bermata dua.
9. Mandala Kasungka, bermata satu pemegangnya para Guru Tangtu Agama.

Mata kujang melambangkan Mandala atau Dunia atau Alam yang akan dilalui manusia, yaitu Mandala Kasungka, Mandala Permana, Mandala Karma, Mandala Rasa, Mandala Seba, Mandala Suda, Mandala Jati, Mandala Sama dan Mandala Agung.


Dilihat dari strukturnya kujang ada dua bagian,
- Jati diri kujang
- Jati Nagara Kujang

Berdasarkan lubang atau matanya kujang pun dapat diartikan;
lubang 1 disebut ngaherang
lubang 2 disebut lumenggang
lubang 3 disebut gumulung
lubang 4 disebut gumelar
lubang 5 disebut mangrupa
lubang 6 disebut usik
lubang 7 disebut malik
lubang 8 disebut ngajadi
lubang 9 disebut medal
lubang 10 atau kembali ke 0 disebut nunggal, suwung


Sumber: http://ncepborneo.wordpress.com/category/kudjang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar