KENAPA KITA SULIT MEMAHAMI BENANG MERAH SEJARAH (WAJIB BACA BAGI PENJELAJAH SEJARAH)

Bangsaku Yang Malang
الرتِلْكَآيَاتُالْكِتَابِالْمُبِينِ
Alif laam raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al quran) yang nyata (dari Allah).
(QS. Surat YUSUF: 12:1)
إِنَّاأَنزَلْنَاهُقُرْآنًاعَرَبِيًّالَّعَلَّكُمْتَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Surat YUSUF: 12:2)
نَحْنُنَقُصُّعَلَيْكَأَحْسَنَالْقَصَصِبِمَاأَوْحَيْنَاإِلَيْكَهَذَا الْقُرْآنَوَإِن كُنتَمِنقَبْلِهِلَمِنَ الْغَافِلِينَ
Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (QS. Surat YUSUF: 12:3)
إِذْقَالَيُوسُفُلِأَبِيهِيَا أَبتِ إِنِّيرَأَيْتُأَحَدَعَشَرَكَوْكَبًاوَالشَّمْسَوَالْقَمَرَرَأَيْتُهُمْلِي سَاجِدِينَ
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: `Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku`
(QS. Surat YUSUF: 12:4)
قَالَيَا بُنَيَّلاَتَقْصُصْرُؤْيَاكَ عَلَىإِخْوَتِكَفَيَكِيدُواْلَكَ كَيْدًاإِنَّالشَّيْطَانَلِلإِنسَانِعَدُوٌّمُّبِينٌ
Ayahnya berkata: `Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagi manusia.`(QS. Surat YUSUF:12:5)
وَكَذَلِكَيَجْتَبِيكَرَبُّكَوَيُعَلِّمُكَمِنتَأْوِيلِالأَحَادِيثِوَيُتِمُّنِعْمَتَهُعَلَيْكَوَعَلَى
آلِيَعْقُوبَكَمَاأَتَمَّهَاعَلَىأَبَوَيْكَمِن
قَبْلُإِبْرَاهِيمَوَإِسْحَقَإِنَّرَبَّكَعَلِيمٌحَكِيمٌ
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta_bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yaqub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Surat YUSUF: 12:6)
Sepenggal surat Yusuf yang dikutip dari Al-Qur'an sengaja digunakan mengawali tulisan ini, sebagai pengingat rusaknya sejarah dan aqidah kita saat ini TIDAK BERLEBIH BERASAL DARI SYAITAN. Sebagaimana para pendahulu kita disibukan oleh adu-domba peperangan maka selama +/- 70 JUTA tahun umur bumi ini kita masih tetap diperbodoh oleh syaitan.
SEJARAH JANJI SYAITAN
“ Ingatlah ketika Allah berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu Allah berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada Kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini".
Setelah Adam memberitahukan nama-nama itu maka bersujudlah seluruh malaikat kepada Adam, kecuali iblis karena kesombongannya.
"Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah: 30-33)
Dan Allah berfirman,"Apa yang menyebabkan kamu tidak mau bersujud kepada Adam, ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab,"Aku lebih baik daripada dia (Adam); engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah"
"Bukankan Allah sendiri memerintahkan makhluknya untuk tidak menyembah selain Allah? Lalu kenapa pula Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud pada Adam?"
Akibat kesombongannya maka iblis dikeluarkan dari syurga dan dibuang ke neraka. Iblis pun meminta ijin Allah untuk bisa keluar dari penjara neraka agar bisa mengganggu anak-cucu Adam hingga hari kiamat.
VISI, MISI DAN TUJUAN HIDUP MANUSIA
Manusia diciptakan untuk BERSUJUD (bentuk pengakuan manusia (mengimani) kepada Allah yang menciptakannya) dan BERIBADAH (melaksanakan semua perintah dan larangan yang dibuat Allah sebagaimana Al-Qur'an).
“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an kepadamu dengan sebenarnya, maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya.” (QS.az-Zumar: 2).
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” (QS 51:56).
"Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami kepada (surga) ini. dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi Kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan Kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS Al-A'roof : 43)".
Tujuan hidup manusia di alam fana (dunia) adalah berlomba (sesama manusia) memperbanyak pahala (penghargaan) yang diberikan oleh Allah dan yang kelak ditukarkan dalam bentuk kenikmatan-kenikmatan sebagaimana yang dijanjikan dalam Al-Qur’an pada saat (ruh) manusia kembali kepada Sang Maha Pencipta.
Sesungguhnya kehidupan di dunia merupakan ajang (festival/lomba) mencari ridho dan pahala Allah dalam membangun akhlak terpuji. Hadiahnya tidaklah tanggung-tanggung seluruh rasa nikmat yang ingin dirasakan jiwa manusia ada di dalam syurga itu. Oleh karenanya Allah ingin melihat siapa yang pantas untuk menerima hadiah-hadiahnya ini dan siapa yang dis-kualifikasi dalam lomba ini serta pinalti bagi pendosa-pendosa tersebut. Perlombaan ini lah yang dimaksud nikmat dunia, yang harus disyukuri manusia karena ia telah mengalahkan ujian-ujian dengan tetap istiqomah bersujud dan berterima kasih kepada Allah apapun rasa yang diterimanya didunia. Diperwayangan kita kenal kisah Gatot Kaca ketika balita dibuang ke kawah chandradimuka maka itu adalah kias dari dunia ini untuk menggodok akhlak terbaik manusia agar kelak tergolong manusia berjiwa akhlak terpuji yang disukai Allah.
Kepada para pecinta jabatan dan harta, maka Allah memperingatkan mereka untuk menjauhi akhlak tercela di dunia dengan ganjaran yang berhasil melalui rintangan godaan itu akan mendapatkan rasa nikmat yang luar biasa.
"Dan Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam Keadaan beriman, Maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab" . (QS Ghoofir : 40).
"Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah Balasan orang-orang yang berbuat baik" (QS Az-Zumar : 34).
"(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang bertakwa" (QS An-Nahl : 31).
"Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya)" (QS Al-Furqoon : 16).
Dan bagi mereka para pecinta wanita, janganlah kalian mengumbar nafsu syahwat kalian karena Allah telah menjanjikan apa yang ingin kamu rasakan dari wanita di syurga kelak bila kamu berhasil mengendalikan hawa nafsumu.
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي
شُغُلٍ فَاكِهُونَ (٥٥) هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ
مُتَّكِئُونَ (٥٦)
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” (QS Yaasiin : 55-56)
Allah berfirman :
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan” (QS Al-Waaqi’ah : 35-36)As-Syaikh As-Sa’di berkata, “Sifat ini –yaitu keperawanan- selalu menyertai mereka dalam berbagai kondisi” (Taisiir Ar-Kariim Ar-Rahmaan hal 833)
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaa berkata:
إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
لَيُعَانِقُ الْحَوْرَاءَ سَبْعِيْنَ سَنَةً ، لاَ يَمَلُّهَا وَلاَ
تَمَلُّهُ ، كُلَّمَا أَتَاهَا وَجَدَهَا بِكْرًا ، وَكُلَّمَا رَجَعَ
إِلَيْهَا عَادَتْ إِلَيْهِ شَهْوَتُهُ ؛
فَيُجَامِعُهَا بِقُوَّةِ سَبْعِيْنَ رَجُلاَ ، لاَ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا
مَنِيٌّ ؛ يَأْتِي مِنْ غَيِرْ مَنِيٍّ مِنْهُ وَلاَ مِنْهَا
“Sesungguhnya seorang penghuni surga sungguh akan memeluk bidadari selama 70 tahun, ia tidak bosan dengan bidadari tersebut dan sang bidadari juga tidak bosan dengannya, setiap kali ia menjimaknya ia mendapati sang bidadari kembai perawan, dan setiap kali ia kembali kepada sang bidadari maka syahwatnya akan kembali. Maka iapun menjimak bidadari tersebut dengan kekuatan 70 lelaki, tidak ada mani yang keluar dari keduanya, ia menjimak bidadari tanpa keluar mani, dan sang bidadari juga tidak keluar mani” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/45)
Tentu saja ini semua membuatnya sibuk memecahkan keperawanan para bidadari.
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :
وَإِذَا انْحَدَرْتَ رَأَيْتَ أمراً هَائِلاً... مَا لِلصِّفَاتِ عَلَيْهِ مِنْ سُلْطَانِ
"Jika engkau memandang apa yang ada di bawah pusar sang bidadari maka engkau akan melihat perkara yang menakjubkan (tentang kemaluan sang bidadari-pen), tidak ada kuasa untuk bisa menjelaskan sifat-sifat perkara tersebut."
لاَ الْحَيْضُ يَغْشَاهُ وَلاَ بَوْلٌ وَلاَ ... شَيْءٌ مِنَ الآفَاتِ فِي النِّسْوَانِ
"Tidak ada darah haid yang menghalanginya dan tidak juga ada air
kencing, serta tidak ada sesuatupun dari hal-hal buruk yang terdapat
pada wanita-wanita dunia."
فَخِذَانِ قَد حَفَا بِهِ حَرَسًا لَهُ ... فَجَنَابُهُ فِي عِزَّةٍ وِصِيَانِ
"Dua paha yang telah meliputi perkara tersebut (kemaluan sang bidadari-pen) dan menjaganya, maka sisi kemaluan bidadari tersebut telah terjaga di bawah penjagaan dan keperkasaan".
فَهُوَ الشَّهِيُّ وَعُضْوُهُ لاَ يَنْثَنِي ... جَاءَ الْحَدِيْثُ بِذَا بِلاَ نُكْرَانِ
"Dialah sang lelaki yang berhasrat, dan kemaluannya tidak akan bengkok (loyo) sebagaimana ada hadits Nabi yang menjelaskan akan hal ini, tidak perlu diingkari."
بِاللهِ لاَ تَسْأَلْهُ عَنْ أَشْغَالِهِ ... تِلْكَ اللَّيَالِي شَأْنُهُ ذُوْ شَانِ
"Demi Allah janganlah engkau bertanya kepadanya tentang kesibukannya pada malam-malam itu…perkaranya sangat hebat".
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلاً بِصَبٍّ غَابَ عَنْ ... مَحْبُوْبِهِ فِي شَاسِعِ الْبُلْدَانِ
"Dan buatlah perumpamaan kepada mereka dengan seorang pria yang memendam kerinduan dan telah terpisah lama dari kekasihnya di negeri yang jauh."
وَالشَّوْقُ يُزْعِجُهُ إِلَيْهِ وَمَا لَهُ ... بِلِقَائِهِ سَبَبٌ مِنَ الْإِمْكَانِ
"Kerinduan senantiasa menggelisahkannya, namun tidak ada kemungkinan untuk bertemu dengan kekasihnya."
وَافَى إِلَيْهِ بَعْدَ طُوْلِ مَغِيْبِهِ ... عَنْهُ وَصَارَ الْوَصْلُ ذَا إِمْكَانِ
"Setelah lama berpisah dari kekasihnya tiba-tiba memungkinan baginya untuk bisa bertemu dengan kekasihnya."
أَتَلُوْمُهُ إِنْ صَارَ ذَا شُغْلٍ بِهِ ... لاَ وَالَّذِي أَعْطَى بِلاَ حُسْبَانِ
"Maka apakah engkau mencelanya jika lantas iapun sibuk (bersetubuh) dengan kekasihnya? Tentu tidak, demi Dzat yang memberikan karunia tanpa batasan." Wahai Robku ampunilah kami,
pena-pena kami telah melampaui batas (dalam mensifati para bidadari), wahai Robku maafkanlah kami karena sikap melampaui batas ini.
Dilihat dari kutipan-kutipan Al-Qur'an dan hadist diatas tidaklah saya ragu bila manusia tidak ditujukan untuk mengejar impian dan mengumbar hawa nafsu dan birahi di dunia. Karena dunia ini hanyalah seperti uji coba di pelatnas, tempat pelatihan jiwa kita semata dan bukan tujuan hidup kita.
PENYESATAN AKIDAH
Janji Syaitan berakibat kepada rasa ketidak-adilan tatanan kesejahteraan masyarakat, kemudaratan yang dilakukan manusia, runtuhnya benteng aqidah/moral dan beribu-ribu nama kerusakan lain, sebagaimana sudah diperkirakan oleh para malaikat.
Tipu daya Setan dengan cerdik membuat manusia bingung dan ketakutan akan hari kematian. Iblis/syaitan membuat aliansi dengan manusia untuk mendustakan semua yang diperbuat Allah agar manusia berusaha agar manusia mau bersujud kepada Iblis. Bahkan bukan cuma bersujud, Iblis telah sampai pada hasutan paling jahat yaitu penyembahan (ketundukan) dan ketaatan kepada Iblis. Iblis menggunakan tipu daya sihir untuk menakut-nakuti manusia dan bersekutu dengan manusia yang ingin meminta perlindungan kekayaan dan kekekalan hidup di dunia. Iblis senantiasa menuruti nafsu salah manusia tersebut dengan janji, walau sesungguhnya janji Iblis tidak akan dipatuhi Iblis karena Iblis membenci manusia anak-cucu Adam AS.
Perjuangan mengingatkan kembali manusia (kebanyakan) untuk kembali ke jalan Allah SWT adalah suatu perjuangan yang sangat besar dan berat. Halangan rintangan sudah dipastikan akan amat sulit, ditengah arus komunikasi dan doktrin opini yang sudah membudayakan pembelaan kebebasan humanisme, budaya barat (seni nudis, gaya hidup free-sex, kapitalis-konsumerisme), demokrasi, westernisasi (pemasungan dan pengarahan kreatifitas) dan teknologi global (kontrol komunikasi) yang semuanya diusung oleh para pemuja setan (atas dasar kesepakatan syetan dan manusia bahwa mereka akan terselamatkan dari neraka).
Untuk menggoda dan memperdayakan manusia, syetan menggunakan berbagai macam cara dan perantara: harta, pangkat dan wanita. Perantara ini untuk menipu manusia supaya tergelincir melakukan kejahatan dan meninggalkan amal kebajikan menuju kekufuran. Setan gemar meniru-niru apa yang Allah kerjakan agar manusia mengikutinya dan percaya bahwa itu wahyu Allah.
Mereka (setan dan sekutunya) mengumbar kebaikan, mengikuti apa yang manusia inginkan (kebebasan sebebas-bebasnya) dan mempertontokan hadiah-hadiah yang menghibur, supaya manusia melupakan tujuan hidupnya didunia fana mereka bahwa ditugaskan untuk menumpuk amal-ibadah sebagai bekal manusia menuju kehidupan kekal abadi di surga akherat (akhir) seperti janji Allah SWT.
Apabila orang sudah dapat disesatkan dalam suatu kejahatan, syetan akan berusaha terus supaya orang itu tetap berada dalam kejahatan sampai dirinya menjadi kafir seperti syetan dan mati dalam kekufuran. Wal ‘iyadzubillah.
Perbuatan jahat itu terus dihiasi oleh syetan dengan hiasan yang baik, sehingga manusia menganggap bahwa perbuatan jahat itu bagus baginya dan sebaliknya perbuatan baik itu buruk. Padahal itu adalah tipu daya syetan.
Seorang sufi, Al Hasan bin shaleh berkata:
"Sesungguhnya syetan itu akan membuka bagi seorang hamba 99 pintu kebaikan yang ditujukan pada satu pintu kajahatan ".
Oleh sebab itu, segala perbuatan dan pekerjaan yang dihiasi baik atau buruknya oleh syetan tidak akan membawa kita menuju iman dan amal shaleh, karena itu kita harus kembali kepada Al- Quran dan Assunah, jangan ikuti langkah-langkah syetan yang sesat dan menyesatkan.
Istilah wali setan (waliyusy-syaithan) masih jarang dibahas dan dijelaskan dalam masyarakat. Padahal, untuk mengetahui apakah seseorang itu benar waliyullah, maka perlu dikomparasikan (dibandingkan) dengan wali setan. Karena karakter, sifat, prilaku dan gaya hidup wali Allah itu memiliki ciri-ciri tersendiri dan bertolak belakang dengan karakter, sifat, prilaku dan gaya hidup wali Setan.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan secara rinci sifat, karakter dan gaya hidup wali Allah dan wali setan itu, agar kita dapat memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan wali Allah itu dan tidak salah kaprah dalam mengikuti dan menempatkan seseorang. Sebab, bisa saja wali Allah kita yakini dan sikapi sebagai wali setan, sedangkan wali setan kita tempatkan dan sikapi sebagai wali Allah.
Bila hal tersebut terjadi, jalan hidup kita akan kacau berantakan dan keluar dari ketentuan Allah dan teladan Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, memahami perbedaan antara wali Allah dan wali setan itu sangatlah penting, apalagi kita hidup di akhir zaman sekarang ini yang mana setan benar-benar mendominasi karakter, sifat dan gaya hidup manusia.
Berkali-kali Allah senantiasa memperingatkan manusia dalam Al-Qur'an salah satunya Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al Baqarah168-169).
"Dan syetan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah, sehingga mereka tidak dapat petunjuk " (QS. An- Naml: 24).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.)1) Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan menggunakan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.(2) Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia (Allah) akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(3) Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya kami berlepas diri (baro’) dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. (4) "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah (kejahatan) bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (5) Al-Mumtahanah : 1-5).
HUBUNGANNYA DENGAN SEJARAH
Sebagian diantara generasi kita telah banyak bicara bahwa sejarah itu mempelajari tentang peristiwa/kejadian yang terjadi sebagai sebab-akibat pada periode masa tertentu sesuai teks buku-buku sejarah yang dituliskan untuk bangsa ini. Karenanya kita dibiasakan untuk mencerna suatu peristiwa dengan tolak ukur waktu kejadian, yang disamakan dengan tanda-tanda keberadaan suatu masyarakat atau pemerintahan yang berkuasa kala itu.
Tetapi bila kita samakan antara waktu kejadian dan bukti-bukti sejarah maka banyak hal yang dikesankan hal itu tidak mungkin terjadi pada masa yang sama.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Al-Qur’an. Ukuran waktu dalam Al-Qur'an sebagai berikut:
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari Malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari jaman Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyar tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah!
Sungguh, Allah Maha Besar dan Maha Berkuasa atas segala sesuatunya.
Tafsir atas pengertian nama-nama yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Adam AS. adalah nama-nama penerus Nabi Adam AS yang akan membimbing anak cucunya kepada ajaran tauhid dari Penciptanya agar senantiasa tidak terplesetkan dari pengetahuan yang disesatkan oleh setan hingga hari kiamat kelak.
1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.
8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.
Dengan demikian dalam mengukur waktu hendaknya kita melepaskan diri dari pencarian persepsi besaran tahun dengan pokok kejadian karena yang dimaksud waktu adalah masa antar kekuasaan jaman antara nabi yang terdahulu dengan nabi yang kemudian.
Kitab-kitab suci yang berasal dari wahyu Allah tidak ada yang menyebutkan dengan tahun atau sebutan lain manusia menyebut waktu, tetapi berbicara secara universal time. Karena perbedaan waktu yang dimaksud sangat besar (tidak mampu diterima akal pikir manusia) dan hanya Allah Yang Maha Tahu Segalanya.
Disinilah peranan syeitan bermain memainkan logika sederhana manusia dimana manusia dicekoki pengetahuan yang diplesetkan oleh syeitan agar tidak mempercayai tanda-tanda sejarah yang ditinggalkan suatu kaum sebelumnya yang telah musnah oleh azab-azab Allah karena mereka telah berbuat murtad dan zolim dalam hidup mereka, sebagaimana berita yang diturunkan melalui kehadiran satu nabi dengan nabi berikutnya.
Apa yang dikerjakan syaitan untuk kerusakan peradaban manusia:
1. Memalsukan kitab-kitab suci;
2. Menghilangkan suatu bangsa;
3. Memalsukan sejarah dan garis keturunan;
4. Memfitnah kebenaran;
5. Memecah belah manusia berdasarkan keyakinan yang ditanamkan;
6. Mengadu domba;
7. Membuat ajaran baru yang mengubah tauhid;
8. Menghancurkan manusia
PERPECAHAN BANI ADAM
Perpecahan generasi ke generasi bani Adam lebih disebabkan keterampilan syeitan dalam menghilangkan jejak-jejak kaum yang diazab Allah sebagai hasil perbuatan syeitan sebelumnya untuk suatu kaum. Tiadalah segala cara dilakukan syeitan untuk menipu manusia agar tersesat dari perintah dan larangan Allah SWT? Mereka merekayasa semua sejarah manusia agar manusia genersi akhir tidak memahami apa yang terjadi terhadap generasi sebelumnya.
Perpecahan pendapat tentang KEBENARAN diatara manusia adalah hasil perbuatan syaitan dan dibantu oleh oleh jin dan manusia yang bersekutu dengan iblis/syeitan. Cara kerja mereka sangatlah rapi, serba rahasia dan konsisten terhadap tujuan mereka. Mereka bisa berupa sangat baik lakunya tetapi juga dapat berubah sangat kejam/sadis apabila mereka merasa ada yang menggangu rencana mereka. Maka setiap elemen masyarakat mempunyai sejarah masing-masing yang membenarkan perilaku mereka saat ini karena ditanamkannya kebenaran yang menyesatkan agar saling bertentangan dan menimbulkan kerusakan.
Syetan memang hidup untuk tujuan mengganggu dan menggoda keturunan Adam agar anak cucunya menjadi kafir dan durhaka kepada Allah. Dalam menggoda manusia syetan tidaklah sendiri, tapi mempunyai jenis laki-laki dan perempuan dan mempunyai anak keturunan.
"Dari Anas RA berkata: Nabi SAW apabila hendak masuk ke kakus, beliau membaca : "Bismillahi Allahumma innii a'udzubika minal khubutsi wal khabaitsi " (Dengan nama Allah, Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari godaan syetan laki-laki dan perempuan) " (HR.Jamaah).
Setan tidaklah bekerja sendiri dalam menggoda manusia tetapi ia dibantu oleh anak-anaknya (syetan) dan masing-masing memeliki tugas:
- Tsabr, tugasnya menggoda manusia berbuat maksiat ketika manusia sedang kesusahan atau dalam kesedihan. Ketika manusia mendapat musibah dan sedang dalam kesusahan, maka datanglah si Tsabr membisikan supaya melakukan kebinasaan seperti bunuh diri dari sebab beratnya musibah atau serendah-rendahnya mengajak minum-minuman keras atau narkoba.
- A'war, tugasnya berbuat zina, keji dan nista. Seorang majikan yang sudah mempunyai isteri cantik bisa ditipu oleh si A'war, sehingga si suami tergoda dengan kemolekan pembantunya sampai terjadi hebat atau perzinahan. Dua remaja laki-laki dan perempuan yang sedang berdua dalam tempat yang sunyi adalah sasaran empuk si A'war untuk membisikan agar berbuat yang tidak senonoh bahkan sampai berzina.
- Miswath, tugasnya menyebarkan berita dusta atau menyebarkan fitnah agar manusia menjadi kalut dan kacau, saling menuduh dan memfitnah diantara mereka, bahkan sampai saling membunuh karena fitnah.
- Dasim, tugasnya menyebarkan sifat emosi, mudah marah dan permusuhan. Biasanya sering terjadi dalam rumah tangga. Dalam rumah tangga bila terjadi konflik, maka si Dasim datang untuk membesar-besarkan masalah itu sampai terjadi keretakan dan kehancuran antara suami, isteri dan anak.
- Zaknabur, tugasnya menggoda para pedagang agar berbuat kecurangan dan penipuan didalam berdagang, seperti : mengurangi timbangan, menipu dan mengajak manusia melakukan Riba.
- Walhan, tugasnya menggoda manusia yang sedang berwudhu agar was-was kalau wudhunya tidak sah dan shalatnya menjadi tidak sah pula, karena wudhu adalah salah satu syarat sah shalat. " Bagi wudhu itu ada satu syetan
- Khanzab, tugasnya menghalangi manusia supaya tidak malakukan shalat atau mengganggu orang yang sedang shalat agar shalatnya tidak sempurna.
Perjuangan perdebatan manusia sebenarnya adalah perseteruan di balik antara dua pandangan besar manusia yaitu pandangan (pemikiran) sebagian besar masyarakat berbasis ”BARAT” dengan paham materialistik di dunia, hanya melihat sejarah dari kepentingan ekonomi (harta/emas/kemewahan hidup-red) dan politik (mempengaruhi/memaksa kesamaan pandangan orang untuk kesamaan kepentingan diri/kelompoknya-admin) dan pandangan sebagian besar masyarakat berbasis “TIMUR” yang mengikuti pendekatan hidup berdasarkan spiritual (ajaran agama-admin) atau Dharma (prinsip-prinsip dasar kosmos-admin).
Begitu mendarah daging prasangka sejarah yang mereka memiliki hingga tidak menyadari kekeliruan itu.
Allah Ta'ala memberitahukan ihwal pemberian karunia kepada Bani Adam dan penghormatan kepada mereka dengan membicarakan mereka di al-Mala'ul Ala, sebelum mereka diadakan.
Maka Allah berfirman, ''Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat''. Maksudnya, Hai Muhammad, ceritakanlah hal itu kepada kaummu'', ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi'', yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, ''Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi'' (Fathir: 39).
Itulah penafsiran khalifah yang benar, bukan pendapat orang yang mengatakan bahwa Adam merupakan khalifah Allah di bumi dengan berdalihkan firman Allah. Tetapi perintah bagi manusia untuk:
MEMBANGUN AKHLAK TERPUJI:
(1) Perilaku yang baik, (2) Membalas kejahatan dengan kebaikan, (3) Mengerjakan kebaikan, (4) Berlomba dalam mengerjakan kebaikan, (5) Hikmah, (6) Perdamaian diantara manusia, (7) Jujur, (8) Ucapan yang lebih baik, (9) Senyum dan muka cerah, (10) Istiqamah, (11) Hati yang bersih, (12) Pemaaf, (13) Maaf disertai pembebasan, (14) Ruh perdamaian, (15) Kasih sayang, (16) Ihsan, (17) Mengutamakan orang lain, (18) Memuliakan tamu, (19) Menjaga kehormatan, (20) Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, (21) Berpaling dari perbuatan sia-sia, (22) Sederhana dalam berbicara dan jalan, (23) Tenang, (24) Seimbang dalam segala sesuatu, (25) Mensyukuri nikmat, (26) Sabar, (27) Menahan marah, (28) Berlaku adil, (29) Tawadhu (rendah hati), (30) Menepati janji, (31) Menjaga kebersihan.
MENJAUHI AKHLAK TERCELA:
(1) Akhlak yang jelek, (2) Pendapat yang tergesa-gesa, (3) Berlebih-lebihan, (4) Sifat yang jelek, (5) Ujub, (6) Sombong, (7) Tipuan, (8) Perselisihan dan pertengkaran, (9) Perbuatan yang tak sesuai dengan perkataan, (10) Terang-terangan dalam ucapan yang buruk, (11) Mengikuti nafsu syahwat, (12) Bohong, (13) Buruk sangka, (14) Memata-matai, (15) Ghibah (membicarakan aib orang lain), (16) Adu domba, (17) Pembohong, (18) Pengumpat, (19) Pencela, (20) Menyebar kabar bohong, (21) Perkataan yang tidak dimaksudkan, (22) Senda gurau dan main-main, (23) Menghina, (24) Memanggil dengan gelar yang buruk, (25) Mengada-ada terhadap Allah dan Rasul-Nya, (26) Terang-terangan dalam berbuat kejahatan, (27) Marah, (28) Bersedih hati terhadap apa yang telah hilang, (29) Cemburu, (30) Pengecut, (31) Bakhil, (32) Menyebut-nyebut pemberian dan menyakiti penerimaannya, (33) Tamak, (34) Boros, (35) Mubadzir, (36) Orang yang melampaui batas, (37) Angkuh, (38) Takabur, (39) Durhaka, (40) Kerusakan, (41) Merusak, (42) Khianat, (43) Berbuat buruk dengan terang-terangan, (44) Menipu, (45) Tipu daya, (46) Riya (pamer), (47) Mengambil harta rampasan, (48) Iri dengki, (49) Mencegah kebaikan, (50) Kebencian, (51) Lalai, (52) Keras hati, (53) Pelaku keji, (54) Fasik, (55) Berzina, (56) Kekafiran, (57) Perbuatan keji, (58) Wanita tuna susila, (59) Melacur/Menjilat, (60) Munafik.
Jaman yang kita lakoni sekarang adalah jaman kemerosotan akhlak dan tugas kita untuk membuka kedok maksud setan dengan untuk menyelamatkan generasi anak cucu kita agar terhindar dari kedurhakaan kepada Allah dan terhindarkan dari azabnya, amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar